Kualitas Tubuh Buruk Karena Gadget

  • Print

penitipan anak

Gadget bukan lagi  barang ‘wah’ bagi kebanyakan orang Indonesia. Gadget is about our life. Dari orang dewasa sampai bayi yang baru bisa duduk, punya gadget. Gadget mempermudah semua kalangan untuk melakukan banyak hal: pesan ojek online, membeli makanan, bayar tagihan, hingga live tweet competition. Eh, tapi, segala 'kemudahan' ini ternyata memiliki dampak buruk yang mungkin sudah Anda rasakan.

Dr. Anggia Hapsari, SpKJ(K) menjelaskan ciri-ciri orang dewasa yang termasuk gadget holic. Di antaranya:

  • Gadget all the time alias tidak bisa lepas dari gadget.
  • Mengabaikan orang-orang di sekitar.
  • Mulai malas dan sering menunda pekerjaan kantor atau rumah.
  • Sering update status tidak penting.
  • Gelisah kalau tidak bawa gadget.
  • Selalu mengecek notifikasi.
  • Merasa gelisah jika tidak ada jaringan.
  • Jika pergi ke suatu tempat yang dicari jaringan Wi-Fi.

Sekarang ini, kebanyakan orang tua sudah mengenalkan gadget pada anaknya sejak dini. Menurut  Anggia, yang biasa disapa dengan Bona, sebagian orang tua bahkan ada yang sudah mengenalkan gadget saat anaknya baru berumur 9 bulan. Tujuannya, agar bayi-bayi itu belajar mengenal sesuatu, misalnya warna. Namun kurang bijak jika mengenalkan gadget pada bayi.

Idealnya, usia bayi sampai kanak-kanak adalah usia beraktivitas – usia bergerak. Membiarkan anak bersama gadget akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi pasif, introvert dan tidak peduli lingkungan sekitar.

Menurut Bona, efek kecanduan gadget sama seperti halnya kecanduan narkoba. Jika siklus tidur anak mulai terganggu, prestasi menurun, pertumbuhan fisik tidak optimal, maka itulah tanda anak sudah mulai kecanduan gadget. Nah, penglihatan pun akan terganggu karena mata terbiasa fokus pada layar gadget dalam jarak dekat dan waktu yang lama. Postur tubuh pelan-pelan akan berubah karena terlalu sering membungkuk.

Marybetts Sinclair, LMT –Master Massage dari California- Amerika- mengatakan, “Gadget memiliki dampak buruk pada kualitas fisik seseorang. Saat Anda atau anak menggunakan gadget maka posisi kepala akan condong maju ke depan, sehingga otot di bagian leher akan memendek. Mirip gaya kura-kura kalau lagi berdiri dan berjalan. Jika terbiasa berada dalam posisi itu, akan meningkatkan stres pada tulang belakang dan tulang punggung.”

Selain berdampak buruk pada tulang leher dan punggung, terlalu lama menggunakan gadget juga bisa membuat mata kering dan perih. Itu pertanda mata terlalu tegang. Supaya mata tetap terjaga, Marybetts Sinclair memberikan tips:

  • Batasi waktu penggunaan gadget pada anak-anak
  • Jarak antara mata dengan layar tidak kurang darii 30 cm.
  • Setiap 15 menit, istirahat selama 1 menit dengan bergerak!
  • Lakukan computer wiggle.
  • Jika Anda merasa mata terasa sangat pegal dan lelah, pejamkan mata beberapa saat.
  • Hindari membaca layar dalam kondisi gelap. Sebaiknya sebelum tidur jangan melihat layar selama 1 jam untuk kualitas tidur yang baik.
  • Atur penerangan supaya mata tidak tegang saat menatap layar.
  • Langkah terakhir, pijat pelan area sekitar mata.

Jika Anda  sudah mengalami kecanduan gadget dan merasakan efeknya pada fisik, ubah kebiasaan Anda.

(Sumber : Maria Soraya)

 

Angels n I Daycare :  adalah satu - satunya di rumah pengasuhan atau penitipan anak di surabaya yang berbasis Leadership Character Building

 

Related Articles