KENALI PICKY EATER PADA ANAK
Picky eater pada anak tidak boleh dianggap remeh. Jika dibiarkan berkepanjangan akan berdampak buruk pada tumbuh kembang anak. Orang tua harus mencari tahu penyebab anak menjadi picky eater. Penyebab picky eater tidak selalu sederhana, penolakan terhadap makanan tertentu bisa jadi karena faktor lain yang sudah diketahui.
Usia anak picky eater ini biasanya berkisar 6 bulan sampai dengan 6 tahun. Bahkan kebiasaan ini bisa terbawa sampai dewasa. Terutama dialami saat anak mulai diperkenalkan pada makanan padat. Biasanya mereka hanya akan mau makan saat dihidangkan makanan kesukaannya. Kebiasaan ini jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan mempengaruhi asupan gizi yang diterima oleh tubuh pada anak.
Menurut terapis wicara Growing Heart Developmental Care, Lismiyati A M.d. TW, kesulitan makan disebabkan oleh 4 faktor, antara lain :
- Faktor sensori, berupa sensori penciuman. Sekitar 80 persen nafsu makan ditentukan oleh indra penciuman. Maka tidak mengherankan jika seseorang sedang mengalami flu maka nafsu makannya menjadi berkurang.
- Kurangnya stimulasi input sensori oral, diantara rasa, tekstur, dan temperatur membuat oral tidak peka terhadap input tersebut. Masalah sensori pada lidah menyebabkan gag reflek ( reflek ingin muntah) sangat tinggi.
- Faktor motorik oral. Otot mulut yang lemah menyebabkan sulit untuk menutup, sehingga bisa menyebabkan drooling (ngeces). Lemahnya otot rahang sangat mempengaruhi pergerakan membuka mulut dan mengunyah makanan. Otot lidah yang lemah menyebabkan keterbatasan dalam proses pergerakan.
- Faktor psikis. Anak mempunyai pengalaman negatif saat sedang mengkonsumsi makanan dengan tekstur tertentu. Misalnya tersedak saat sedang makan. Anak yang mengalami trauma atau mempunyai pengalaman negatif membutuhkan penanganan psikolog untuk membantu menghilangkan trauma psikis.
Faktor medis. Anak picky eater yang mengalami kembung atau nyeri setelah mengkonsumsi makanan tertentu, penanganannya harus dilakukan oleh dokter.Dampak negatif anak picky eater, antara lain sebagai berikut :
- Otot tidak terstimulasi dengan baik. Gerakan mengunyah makanan dapat mempengaruhi pergerakan otot pada area mulut. Jika anak jarang makan maka otot akan menjadi lemah.
- Mempengaruhi kelancaran komunikasi, khususnya artikulasi (kejelasan bicara). Otot motorik oral bisa mempengaruhi cara berbicara. Semakin lemah otot motorik oral maka cara berbicaranya pun akan semakin kurang jelas.
- Menjadi tidak praktis dan mempengaruhi kemandirian anak. Saat bepergian orang tua harus membawa makanan khusus untuk anaknya. Karena anak hanya mau mengkonsumsi makanan tertentu saja. Ketidak jelasan dalam menyampaikan sesuatu juga menjadi kendala saat berkomunikasi dengan orang lain. Orang tua harus membantu saat anaknya ingin menyampaikan sesuatu.
- Kendala dalam bersosialisasi. Anak akan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi karena teman-temannya mengalami kesulitan dalam memahami apa yang akan disampaikannya.
- Emosi yang tidak stabil. Hal ini dikarenakan orang lain tidak memahami apa yang disampaikan anak maka anak picky eater ini cenderung lebih mudah emosi.Percaya diri menurun. Kemampuan komunikasi yang berbeda dengan teman sebayanya dapat menurunkan percaya diri pada anak.
Cara yang bisa digunakan untuk menghadapi anak picky eater, yaitu :
- Menciptakan suasana makan yang nyaman. Makan bersama keluarga sangat penting dilakukan agar anak merasakan kebersamaan dan merasa nyaman.
- Membuat jadwal makan secara teratur. Anak sebaiknya dibuatkan jam makan secara teratur dengan 3 kali makan berat dan 2 kali camilan pada sore hari. Kandungan gizi yang seimbang juga perlu diperhatikan.
- Menghidangkan menu makanan yang variatif dan menarik. Anak sulit makan bisa disebabkan oleh menu makanan yang kurang menarik atau bervariatif. Komunikasikan dengan anak mengenai menu makanan yang diinginkan atau buatlah penampilannya semenarik mungkin.
- Menyajikan camilan sehat. Hindari camilan yang mengandung karbohidrat tinggi pada saat mendekati jam makan. Hal ini dapat menyebabkan anak mudah kenyang dan tidak tertarik untuk makan berat. Mengkonsumsi biskuit bisa menjadi pilihan atau makanan lain yang mengandung karbohidrat rendah, seperti buah dan sayur.
Dengan mengetahui dampak negatif pada anak picky eater ini diharapkan orang tua yang mempunyai anak picky eater dapat segera mengambil langkah untuk memperbaiki pola makan anak.
(Sumber : wanita.me)