ANAK GAMPANG MENANGIS
Di mana pun Anda berada bersama si kecil, selalu ada yang menyebut ia sebagai anak cengeng. Memang sih, si kecil mudah menangis. Saat si kecil bersama Anda, ia akan menangis agar Anda selalu dekat dengannya. Ketika ia bermain bersama teman sebayanya, ia juga menangis karena tidak mau berbagi dengan temannya atau karena hal-hal sepele.
Anda mungkin heran, dari mana ia memiliki cadangan air mata yang begitu melimpah.
Di saat-saat tertentu rasanya sangat melelahkan mendengarkan anak Anda yang sudah berusia 4 tahun begitu mudahnya menangis. Apalagi ketika menangis, ia selalu menjerit, melempar barang atau memukuli orang yang ada di sekitarnya. Ia juga sering tantrum di tempat umum.
Anak dapat disebut cengeng bila frekuensi tangisannya lebih sering dibanding anak seusianya. Anak berusia di bawah tiga tahun yang sering menangis tidak bisa disebut sebagai anak cengeng. Karena di usia ini anak belum bisa mengungkapkan kebutuhannya secara verbal.
Alasan paling umum untuk kecenderungan balita yang selalu menangis di segala situasi, adalah rasa tidak percaya diri. Anak yang memiliki kepercayaan diri yang baik, secara emosional lebih baik saat berinteraksi dengan orang lain.
Untuk mengatasi hal itu, yang pertama kali dilakukan adalah kemauan Anda mengubah diri sendiri dalam mengasuh anak. Berikut ini tipnya:
Pahami tangisan anak
Bila si kecil menangis karena sakit, kelelahan, takut melihat sesuatu, ditinggal orang tua atau bertemu orang baru, berarti ia benar-benar membutuhkan Anda atau merasa tidak nyaman.
Bantu anak mengatasi rasa tidak nyamannya dengan mengurangi rasa sakitnya. Apabila ia takut melihat sesuatu, jangan semakin ditakut-takuti, tapi cari tahu sumber ketakutannya. Kemudian tunjukkan pada anak bahwa apa yang dia takutkan tidak ada.
Ingin dibantu? Jangan menangis
Saat ia tidak menemukan mainan favoritnya, ajarkan agar ia tidak langsung menangis atau berteriak. Beritahu dirinya, dia harus mencarinya. Anda akan membantu menemani mencari mainannya, asalkan ia tidak menangis. Buktikan omongan Anda, jangan hanya memberinya janji.
Latih anak mengatasi persoalannya dengan memberinya permainan yang membutuhkan ketekunan dan kesabaran semacam balok dan puzzle, atau permainan yang harus dirakit. Apabila ia mulai frustrasi dan marah-marah, minta ia menghentikan permainannya. Tak perlu dibantu untuk menyelesaikannya. Jelaskan pada anak, bahwa ia pasti akan bisa menyelesaikan puzzlenya.
Jangan mudah tersentuh ketika ia menangis
Mungkin, penyebab si kecil terus-menerus menangis karena ia telah menemukan bahwa ini adalah cara yang efektif untuk mendapatkan perhatian Anda. Menangis menjadi cara untuk memanipulasi Anda.
Mulai sekarang, jangan mudah tersentuh dengan tangisan si kecil saat ia ingin mendapatkan perhatian Anda. Beritahu si kecil, bahwa Anda tidak bisa selalu mendampinginya sekalipun Anda berada di rumah. Libatkan anak dalam pekerjaan rumah sehari-hari agar ia merasa berarti. Misalnya meletakkan kantong sampah di depan pintu pagar agar lebih mudah diambil oleh petugas kebersihan,
Abaikan saja
Semakin banyak Anda bereaksi dengan tangisannya, semakin besar kemungkinan dia akan terus bertingkah seperti ini. Abaikan beberapa episode yang penuh air mata. Dia mungkin menangis lebih keras, tetapi lakukan yang terbaik - tidak bereaksi.
Contohnya, bila Anda sedang berbicara dengan tamu yang datang ke rumah dan si kecil tiba-tiba nimbrung sambil menangis minta ditemani, abaikan saja. Jangan panik apalagi memperlihatkan amarah di depan anak. Karena, ia memang membutuhkan reaksi Anda.
Abaikan selama 10 menit. Setelah tangisannya reda, peluk si kecil dan beritahu ia bahwa Anda senang tidak mendengar tangisannya lagi.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, ia akan belajar mengurangi tangisannya. Dia juga belajar bahwa untuk menarik perhatian Anda dapat dilakukan dengan cara yang positif, bukan dengan tangisan.
Namun, bila si kecil terus-menerus menangis, bisa jadi penyebabnya dari Anda dan suami. Balita yang sering melihat orang tuanya bertengkar akan merasa tidak bahagia dan menjadi cengeng. Penyebab lainnya, bisa jadi ia cemburu pada adiknya. Karena itu, pahami betul tangisan si kecil.
(sumber: Ayah Bunda)